Bimaristan Nuri, Damaskus, Turki |
Usaha pengadaan fasilitas pengobatan untuk masyarakat telah mulai dirintis pada masa Khalifah Umar bin Khattab r.a. (634 M – 644 M). Namun pada masa itu belum ada kebutuhan membuat rumah sakit dikarenakan penduduk Madinah dan Makkah sering berada dalam medan peperangan untuk memperluas penyebaran Islam. Tetapi sejarah mencatat khalifah Umar ibn Khattab mengirim tim dokter dalam perjalanan ke Persia untuk mengobati masyarakat dan bala tentara yang sakit.
Fasilitas pengobatan baru mulai didirikan pada masa Khalifah Al-Walid I
(705-715 M). Beliau adalah penguasa pertama yang membangun sebuah barak asrama
untuk penderita kusta dan tuna netra yang dibantu oleh budak dan pembantu
penunjuk arah untuk tuna netra. Masih sangat sederhana untuk disebut rumah
sakit, namun usaha tersebut menjadi pencetus dibangunnya rumah sakit-rumah
sakit dikemudian hari.
Dalam sejarah Islam, rumah sakit pada mulanya dinamakan bimaristan,
terkadang disingkat maristan. Kata tersebut diambil dari
bahasa Persia, kiblatnya pengobatan kuno di negeri Arab. Kata bimaristan
terdiri dari bimar yang artinya 'orang sakit' dan stan yang
berarti 'tempat'. Jadi, bimaristan diartikan sebegai 'tempat orang sakit'.
Berikut ini 10 daftar rumah sakit Islam yang terkenal di masa lalu yang
kami urutkan berdasarkan tahun pendiriannya.
1. Bimaristan Baghdad
Bimaristan Baghdad
adalah rumah sakit pertama yang dikenal dalam Islam, rumah sakit ini dibangun
abad kedua Hijriah atau abad kedelapan Masehi pada masa Khalifah Harun
al-Rasyid yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang memadai pada masa
itu. Dokter beragama Kristen, Jibrael ibn Bukhtishu adalah orang yang membantu
Khalifah dalam pembangunan rumah sakit Baghdad pertama ini. Yuhanna ibn
Massawayh, seorang dokter dari Persia, ditugaskan untuk menjabat sebagai ketua
rumah sakit. Rumah sakit ini menjadi standar sejumlah rumah sakit lainnya di
Baghdad ketika itu.
2. Bimaristan al-Fustat
Pada tahun 872 M,
Gubernur Mesir, Ahmed ibn Tulun, membangun sebuah rumah sakit di kota Fustat,
sebuah kota yang masuk dalam bagian Mesir kuno. Rumah sakit ini menjadi pusat
pengobatan di Mesir hingga enam abad lamanya.
Rumah sakit terdiri dari
beberapa bangsal atau ruang rawat, makanan dan obat digratiskan. Rumah sakit
juga menyediakan layanan khusus saat pasien masuk rumah sakit, dimana baju,
uang, dan barang-barang berharga pasien dapat disimpan di loker khusus pasien
hingga pasien dibolehkan pulang.
Sebuah cerita rakyat di Mesir
menyebutkan bahwa rumah sakit ini dibangun dengan dana mencapai 60.000 dinar.
Uang sejumlah itu bersumber dari harta karun yang ditemukan oleh budak Ibn
Tulun saat sedang mengendarai kuda di dataran tinggi Mesir dan terjatuh ke
dalam lobang tanah. Harta karun tersebut bernilai jutaan dinar.
3. Bimaristan ‘Adhudi
Rumah sakit Bimaristan Adudi
dibangun pada masa Sultan Adhud al-Dawlah berkuasa di Baghdad pada tahun 981 M.
Rumah sakit ini dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan yang terbaik pada
masa itu. Rumah sakit sudah mempunyai dokter jaga, dokter magang, dan memiliki
24 dokter konsultan untuk merawat dan mengobati pasien. Bimaristan Adhudi
dirobohkan oleh Hulagu, cucunya Chengiz Khan dalam ekspansinya ke Baghdad pada
tahun 1258.
4. Bimaristan Nuri
Sultan Nur al-Din Zanji
membangun Bimasturi Nuri di Damaskus pada tahun 1156 M saat terjadi perang salib. Rumah
sakit ini adalah yang pertama kali memiliki pendidikan dokter dan juga yang
pertama kali mencetuskan pencacatan dan penyimpanan rekam medis pasien. Dokter
terkenal sepert Ibn Nafis merupakan lulusan dari pendidikan dokter tersebut.
Rumah sakit ini menjadi pelayanan kesehatan masyarakat Damaskus hingga tujuh
abad.
5. Bimaristan al-Salihani al-Ayyubi
Awalnya rumah sakit ini
dibangun oleh pasukan salib di daerah Jarussalem dengan nama Saint John
Hospital. Setelah penaklukan Jarussalem, Sultan Salahuddin al-Ayyubi mengganti
nama rumah sakit ini menjadi Bimaristan al-Salahani pada tahun 1187 M. Beliau memperluas
area rumah sakit dan terus melayani penduduk Jerussalem sebelum roboh akibat
gempa pada tahun 1458 M.
6. Bimaristan Marakesh
Pada tahun 1190 M,
Sultan al-Mansur Ya’qub ibn Yusuf, membangun sebuah rumah sakit di Marakesh,
ibukota Maroko. Komplek rumah sakit ini terlihat sangat indah dihiasi dengan
pepohonan dan bunga. Pasokan air merata kesemua sektor rumah sakit. Pasien
disediakan pakaian khusus dengan dua jenis, untuk pasien saat musim panas dan
musim dingin. Dokter spesialis yang disebut Sayadlah ditugaskan untuk mengatur
apotek. Rumah sakit juga menyediakan ruang rawat VIP dengan biaya rawat inap
mencapai $150,00 perhari, biaya yang cukup mahal saat itu.
7. Bimaristan Nasiri
Pada tahun 1284, Sultan
Salahuddin al-Ayyubi membangun Nasiri Hospital di Kairo, Mesir. Nama Nasiri
diambil nama beliau An-Nasir Salah ad-Din Yusuf bin Ayyub. Rumah sakit ini
memiliki ruang rawat yang dipisahkan berdasarkan jenis penyakit. Ada ruang
rawat demam, penyakit mata, bedah, dan disentri. Di rumah sakit tersebut
terdapat juga bangunan khusus apotek, bangunan mesjid dan pustaka. Tidak
ketinggalan, Bimaristan Nasiri ini juga dilengkapi dengan staf administrasi
yang lengkap, aula perkuliahan dan dokter lelaki dan wanita yang dipisahkan
untuk pasien lelaki dan wanita.
8. Bimaristan Mansuri
Rumah sakit paling
terkenal dalam sejarah Mesir adalah Bimaristan Mansuri. Dibangun oleh Sultan
al-Mansur Qalaun pada tahun 1248 M, rumah sakit ini memiliki ranjang untuk
ribuan pasien di masing-masing ruang rawat yang dipisahkan berdasarkan
perbedaan penyakit dan ruang yang terpisah antara lelaki dan wanita. Rumah
sakit ini juga memiliki aula untuk perkuliahan, pustaka, mesjid dan kantor
administrasi yang terpisah.
Terapi musik digunakan untuk
mengobati pasien psikiatri. Biaya inap ditanggung rumah sakit hingga pasien
pulang. Pasien bahkan diberikan makanan dan uang sebagai bentuk ‘dispensasi’
penghasilan harian nya yang hilang selama dirawat inap di rumah sakit. Rumah
sakit ini aktif melayani warga Mesir hingga 7 abad terakhir. Namun hari ini
rumah sakit ini hanya diperuntukkan untuk pasien penyakit mata dan dinamai
Mustashfa Qalawun.
9. Bimaristan Granada
Pada tahun 1366 M,
Pangeran Muhammad ibn Yusuf ibn Nasr, membangun sebuah rumah sakit di Kota
Granada yang memiliki populasi setengah juta penduduk. Rumah sakit ini memiliki
arsitektur Arab yang sangat indah. Pelayanan rumah sakit ini terus berlanjut
hingga penaklukan Granada oleh tentara salib pada tahun 1492 M.
10. Dimnah al-Qayrawan
Pada tahun 1426 M,
Sultan Ziyadatallah I, membangun rumah sakit di daerah Qayrawan, Tunisia, yang
diberi nama Dimnah. Beda dengan negeri Islam lainnya, di
Tunisia rumah sakit disebut sebagai Dimnah. Dimnah al-Qayrawan memiliki ruang
rawat yang luas, ruang tunggu untuk pembesuk dan juga ruang untuk pasien rawat
jalan. Di rumah sakit ini juga sudah mulai diperkenalkan penggunaan jasa
perawat wanita, khususnya didatangkan dari Sudan. Kebijakan rumah sakit
tersebut menjadi yang pertama dalam dunia Arab dan sejarah pelayanan kesehatan
Arab. Selain itu rumah sakit ini juga memiliki mesjid seperti umumnya rumah
sakit di Arab.
Semua rumah sakit di negara Islam ketika itu didanai oleh dana waqaf dan
zakat. Dana tersebut dikelolai dengan baik dan dipergunakan sebagiannya untuk
dana operasional rumah sakit. Pada sebagiaan tempat dana tersebut juga
dipergunakan untuk memberi ‘kompensasi’ saat pasien pulang karena mereka harus
dirawat inap dan kehilangan pendapatan harian mereka. Semua pelayanan di rumah
sakit ditanggung oleh rumah sakit, walaupun pihak rumah sakit membenarkan
dokter menarik biaya pengobatan sendiri.
Tidak ada komentar