Lambung orang dewasa
berukuran sebesar kepalan tangan. Organ ini memiliki kemampuan membesar hingga
40 kali ukuran normal untuk menampung makanan dan minuman yang banyak. Pembesaran
tersebut jika seandainya terjadi bukan tanpa efek samping, banyak organ
disekitar yang akan terganggu dikarenakan pembesaran rongga lambung akibat
makanan ini.
Saat selesai makan makanan,
rata-rata ukuran lambung seseorang mencapai lebar 10 cm pada titik terlebar
dari lambung, dan mencapai panjang maksimal 30 cm dengan kapasitas rata-rata
lambung sekitar 0,94 liter. Ukuran sebesar ini merupakan ukuran rata-rata
lambung dengan postur tubuh yang sedang. Postur tubuh yang lebih besar
menciptakan kapasitas lambung yang semakin besar.
Nabi SAW memperingatkan kita
untuk hati-hati dalam mengisi lambung kita dengan makanan. Mencukupkan makanan
hanya untuk sanggup beribadah dan sanggup bekerja harian, tujuan seperti ini
dapat dicapai dengan cara yang Nabi SAW ajarkan yaitu saat seseorang mulai
merasa lapar hendaklah dia mengisi lambung dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman
dan sepertiga nya disisakan untuk pernapasan. Maksudnya adalah ada ruang yang
disisakan untuk udara bebas bergerak dalam lambung.
عن
المقدام بن معد يكرب قال سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ مَا مَلَأَ
آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ حَسْبُ الْآدَمِيِّ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ
صُلْبَهُ فَإِنْ غَلَبَتْ الْآدَمِيَّ نَفْسُهُ فَثُلُثٌ لِلطَّعَامِ وَثُلُثٌ
لِلشَّرَابِ وَثُلُثٌ لِلنَّفَسِ
Tidaklah anak
Adam memenuhi tempat yang lebih buruk daripada perutnya, ukuran bagi (perut)
anak Adam adalah beberapa suapan yang hanya dapat menegakkan tulang
punggungnya. Jika jiwanya menguasai dirinya, maka sepertiga untuk makanan,
sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk bernafas. H.R. Ibnu Majah
Jika kapasitas lambung rata-rata
adalah 0,94 L. Maka alangkah bijaknya mengikuti sunnah Rasulullah SAW ini
dengan mengisi lambung dengan sepertiga liter makanan, kemudian minuman sepertiga liternya dan sisanya
diberikan ruang untuk lambung agar tidak terlalu kenyang.
Makan juga dianjurkan untuk
dikunyah dan ditelan secara pelan-pelan. Gaya mekanik yang ditimbulkan oleh
kunyahan gigi akan membantu meringankan kerja lambung. Begitu juga hormon
saliva yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dapat membantu menyerap makanan
lebih dini dan sempurna, begitu juga membantu membunuh bakteri yang terdapat
dalam makanan.
Lambung menghasilkan hormon
ghrelin untuk membantu memunculkan kesan perih lapar. Sementara hormon peptida
yy (PYY) bekerja sebaliknya untuk membantu memunculkan rasa kenyang.
Menariknya, jika hormon ghrelin dihasilkan di lambung, maka hormon PYY
dihasilkan diluar lambung, tepatnya di usus halus yang disebut ileum. Hormon
ini tidak akan dihasilkan sebelum makanan mencapai usus halus. Dibutuhkan
sekitar 20 menit hingga makanan yang ditelan seseorang bisa mencapai usus halus
ini. Makan secara pelan dapat membantu makanan mencapai usus halus dan
menimbulkan rasa kenyang tanpa perlu makan berlebihan.
Indahnya meniru cara makan
yang dianjuran Rasulullah SAW. Inilah hakikat pengobatan dalam Islam, yaitu
dengan menerapkan pola makan yang benar dan tepat. Sehingga dapat mencegah kita
dari penyakit-penyakit metabolik atau penyakit yang berhubungan dengan
pencernaan.
Wallahu muwaffiq wallahu
musta’an wallahu a’lam bish shawab
Tidak ada komentar