Air yang paling afdhal adalah air yang keluar dari celah jari jemari Rasulullah SAW, kemudian berikutnya adalah air zamzam, air telaga kautsar, air sungai Nil Mesir, Seterusnya air-air sungai yang dikenal di Jazirah Arab seperti air sungai Seyhan, sungai Jaihun, sungai Tigris dan sungai Efrat. Pendapat ini disebutkan al-Tāj al-Subkī dalam nadham beliau yang terkenal.
وأفضل المياه ماء قد نبع * من بين أصابع النبي
المتبع
يليه مـاء زمزم فالــكوثر * فنيل مصر ثم باقي
الانهر
Diriwayatkan dari tabi’in Salim bin Abi Ja’ad yang mengambil hadits dari Sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau (Jabir r.a.) berkata : “saat berada di Hudaibiyah, para sahabat dirudung rasa kehausan. Tatkala itu, Rasulullah sedang memegang sebuah rakwah (bejana dari kulit untuk menyimpan air) dan kemudian berwudhu’ dengan air dari rakwah tersebut. Kemudian datanglah sekelompok sahabat menghadap Rasulullah SAW dan kemudian beliau bertanya: “Ada perihal apa kalian menghadapku?”. Para sahabat tersebut menjawab: “Wahai Rasulullah, kami tidak memiliki lagi air untuk berwudhu maupun untuk minum, satu-satunya air yang tersisa hanyalah dari bejana kulitmu ya Rasulullah”.
Sahabat Jabir bin Abdillah r.a melanjutkan ceritanya, “Kemudian Rasulullah meletakkan tangannya ke dalam rakwah tersebut dan air langsung terpancar dari sela-sela jari baginda Rasulullah SAW, kami pun minum dan berwudhu dari rakwah milik Nabi SAW tersebut.
Aku (Salim bin Abi Ja’ad) bertanya kepada Jabir r.a: “Berapa jumlah kalian seluruhnya pada waktu itu?”, Beliau menjawab: “Kami semua berjumlah 1500 orang sahabat, namun air tersebut begitu banyak jumlahnya, cukup bahkan untuk 100.000 orang”
Dalam riwayat lain dari Imam Bukhari dengan sanad dari al-Bara` ibni al-‘Āzib, bahwasanya nabi menuangkan air bekasan wudhunya ke dalam sumur di Hudaibiyah, lalu air sumur tersebut bertambah banyak jumlahnya.
Ibnu Hiban r.a. menggabungkan dua riwayat tersebut dan mengatakan bahwa tatkala air dari rakwah Nabi telah meluap sangat banyak seperti dalam riwayat Jabir bin Abdillah r.a., setelah para sahabat selesai berwudhu dan minum dari rakwah tersebut, Nabi SAW kemudian memerintahkan untuk melemparkan sisa air dari rakwah ke dalam sumur, lalu air sumur menjadi banyak.
Di dalam riwayat lain dari Baihaqi dengan sanad bersambung kepada Abi al-Aswad diambilkan dari ‘Urwah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi SAW memerintahkan sahabat untuk meletakkan anak panah di sumur, kemudian sumur tersebut penuh dengah air sehingga sahabat minum dan berwudhu’ dari sumur tersebut.
Sumber:
1.
حاشية الباجوري ج 1 : 26 (قوله سبع)
2.
الكوكب الوهاج شرح صحيح مسلم ج 20 : 123-122
Tidak ada komentar