Sejarah Asal Muasalnya Adzan Dalam Islam



Hadits diriwayatkan dari Abi Daud, dari Abdullah bin Zaid Beliau berkata: Saat Nabi SAW memerintahkan untuk memukul lonceng sebagai tanda berkumpul untuk shalat, aku tiba-tiba tertidur, datang seorang laki-laki dalam mimpiku yang mengelilingiku dengan sebuah lonceng, aku bertanya padanya: “Wahai Hamba Allah, apakah kamu menjual lonceng itu?” laki-laki itu balik bertanya: “Apa yang kamu akan perbuat dengannya?”, aku menjawab: “untuk menyeru manusia kepada shalat”, laki-laki tersebut bertanya kembali: “maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik dari lonceng?”, aku menjawab: “iya, boleh”, kemudian laki-laki itu mengatakan: “Ucapkan:

اللهُ أكبرْ , اللهُ أكبرْ  . اللهُ أكبرْ , اللهُ أكبرْ
أشهد أن لا إلهَ إلا الله. أشهد أن لا إله إلا الله
أشهد أن محمداً رسولُ الله . أشهد أن محمداً رسول الله
حيِّ على الصلاة . حي على الصلاة
حيِّ على الفلاح . حي على الفلاح
اللهُ أكبرْ . اللهُ أكبرْ
لا إله إلا الله"

Kemudian tidak berapa lama lelaki tersebut menghampiriku lagi dan berkata: “Apabila kamu hendak mendirikan shalat,
"Ucapkan :
الله أكــبــرُ . الله أكــبــرْ
أشـــهـــد أنْ لا إلـه إلا الله
أشـــهــد أنَّ محمداً رسولُ الله
حــــيِّ علـى الصــــلاة
حــــي علـى الفــــلاح
قد قامت الصلاة.قد قامت الصـلاة
الله أكــبــر . الله أكــبــر
لا إلــــــه إلا الــلـــه"

Saat terbangun, aku pergi menghadap Nabi SAW dan memberitahu apa yang aku mimpikan, Nabi berkata: “Sungguh mimpimu itu benar insya Allah ta’ala, carilah Bilal, ajari (kalimat-kalimat) yang kamu dengar dalam mimpimu, sesunggunya Bilal lebih bagus suaranya daripada kamu. Maka aku pun mencari Bilal dan mengajarinya kalimat demi kalimat sehingga akhirnya Bilal mengumandangkan adzan. Sayyidina Umar r.a. yang sedang berada di rumah langsung keluar dan berkata, demi Dzat yang mengutus Nabi dengan kebenaran, sungguh aku melihat hal yang sama dalam mimpiku. Nabi SAW berkata: “Segala puji bagi Allah”

Kejadian ini terjadi pada tahun pertama hijriah, sebagian pendapat menyebutnya pada tahun kedua hijriah. Bilal bin Rabah adalah sahabat yang pertama kali mengumandangkan azan. Selepas Nabi SAW wafat, Bilal tidak pernah mengumandangkan adzan kecuali hanya satu kali yaitu atas permintaan para sahabat selepas kepergian Rasulullah SAW. Bilal mengumandangkan azan di tempat beliau terbiasa adzan pada zaman Nabi SAW masih hidup dulu, yaitu di atas atap masjid. Ahli sirah mencatat tidak ada momen terjadi tangisan ummat yang dahsyat selepas wafatnya Rasulullah SAW selain momen Bilal pulang ke Makkah dan mengumandangkan adzan untuk pertama kalinya setelah wafat Nabi. Bilal yang dirudung oleh rasa sedih mengingat akan kebersamaan beliau dengan Rasulullah tak kuasa menahan tangis dan tidak mampu menyelesaikan adzan pada saat itu.

Sumber:
حاشية الباجوري 1 :160-159 (قوله الاذان)

Sejarah Asal Muasalnya Adzan Dalam Islam

Tidak ada komentar