Eksistensi Sibahah, Rimayah dan Rukub al-Khail Dalam Dunia Kebugaran: Kajian Medis Islami



Berolahraga berarti membuat suasana tubuh kita bekerja, efek yang ditimbulkan dari berolahraga adalah bekerjanya sistem kompleks dari tubuh yang terdiri dari sistem jantung, paru, hati, otot dan tulang untuk meningkatkan kualitas tubuh. Berdasarkan energi yang dikeluarkan saat dilakukan, ada tiga jenis olahraga yang dikenal di dunia kebugaran:

1.    1.  Dinamik aerobik

Olahraga dengan gerakan sengaja dan berulang terhadap suatu kelompok otot dan sendi tulang, gerakan tersebut hanya fokus pada sistem jantung pembuluh. Contoh: jalan cepat, jogging, dansa, bersepeda, berenang, dan penggunaan alat seperti mesin-mesin eleptik
2.    2.  Dinamik resisten

Olahraga dengan usaha berulang dan sengaja melawan tekanan dari arah berlawanan tehadap kelompok sendi dan otot, umumnya dalam bentuk angkat beban dan latihan sirkuit.
3.    3.  Isometrik resisten

Olahraga dalam bentuk kontraksi otot tanpa perubahan arah gerak otot dan sendi. Contohnya penggunaan handgrip, gerakan sitting againts the wall (duduk melayang membelakangi dinding), mempertahankan sosisi push-up (tanpa gerakan) dan flank.

Ketiga jenis olahraga tersebut telah dianjurkan oleh Islam kepada pemeluknya, melalui 3 hal
, yaitu: berenang, memanah dan mengendarai kuda. Sahabat Umar ibnu Khattab radhiyallahu ‘anhu pernah berkata:

علموا أولادكم السباحة والرماية وركوب الخيل

“Ajari anak-anak kalian berenang, memanah dan mengendarai kuda”

Dengan berenang kita melakukan gerakan berulang-ulang terhadap mayoritas otot rangka kita, mulai leher, bahu, lengan, tangan, perut, punggung, bokong dan paha, semua otot bergerak. Gerakan berenang merupakan olahraga paling sederhana namun menghasilkan pembakaran kalori yang luar biasa. Sangat dianjurkan untuk menurunkan berat badan dan membentuk tubuh yang ideal.

Memanah dengan benar akan melibatkan gerakan dinamik terhadap tiga kelompok otot, otot tricep di lengan bawah, otot bisep di lengan atas dan kelompok otot di bahu. Otot-otot ini terutama otot bisep adalah satu-satunya jenis otot yang termasuk kategori otot tipe II X atau nama lainnya slow twist, artinya otot yang dipergunakan untuk mengangkat atau menarik beban berkali-kali jumlah beban yang normalnya sanggup diangkat atau ditarik. Kuasa Allah SWT yang menjadikan lengan atas manusia dengan bentuk paling sempurna.

Berkuda adalah gerakan yang komplek untuk dijelaskan, namun jika memacu pada tekanan dari otot punggung dan perut kuda ke bokong, paha dan betis pengendara secara berulang, maka berkuda dapat digolongkan ke dalam olahraga jenis isometrik resisten.

Ketiga jenis olahraga ini telah dikembangkan dalam dunia kebugaran menjadi beragam teknik yang lebih efektif dan modern, dengan menggunakan alat maupun mesin. Namun tidak bisa dipungkiri, Islam telah memperkenalkan dan menggalakkan tiga jenis olahraga ini dengan fungsi yang lebih bersifat kemaslahatan (kepentingan) umat dibandingkan kemaslahatan pribadi semata. Pemuda-pemuda yang terbiasa berolahraga akan menjadi pejuang-pejuang tangguh secara fisik maupun psikis terhadap tantangan dakwah dan jihad dengan beragam medan dan bangsa.

Karena terbiasa berolahraga demi kemaslahatan umat, maka kemaslahatan pribadi sudah suatu hal yang pasti. Apalagi yang dijadikan rutinitas adalah olahraga yang memperkuat kualitas tubuh diri sendiri. Inilah indahnya Islam, dalam setiap rutinitas apapun dapat dihadirkan niat yang bernilai ibadah sebagai cara menjaga kedekatan setiap penganutnya dengan Yang Maha Pencipta dan segenap ummat manusia.

Wallahu muwaffiq ila aqwamith thariq. Wallahu a’lam bish shawab.

Ditulis oleh: dr. Tgk. Muhammad Thaifur

Eksistensi Sibahah, Rimayah dan Rukub al-Khail Dalam Dunia Kebugaran: Kajian Medis Islami

Tidak ada komentar